Liverpool Fc

Rabu, 20 November 2013

DERBY MERSEYSIDE

          Liverpool adalah nama sebuah kota di Inggris. Disana terdapat 2 kekuatan sepakbola, yaitu Liverpool fc dan Everton fc. Liverpool berkandang di Anfield stadium sementara everton di Goodison park letak kedua stadion hanya dipisahkan oleh Stanley park. Ketika membicarakan kedua klub ini, banyak aspek yang sangat menarik  salah satunya adalah tentang “Derby Merseyside”. Derby Merseyside adalah salah satu Derby di inggris bahkan dunia yang tergolong Derby yang “Ramah” mengapa demikian? Karena setau saya sejak dulu kedua supporter dari Lfc dan Efc selalu duduk bersampingan jika sedang berlangsungnya derby, maklum karena supporter dari kedua klub itu kebanyakan masih satu family. Namun sejak terjadinya Tragedi Heysel semua nya berubah, karena tragedy itu everton yang pada saat itu menjadi juara Liga inggris tidak berhak mengikuti Piala Champions karena hukuman yang dijatuhkan kepada tim tim liga inggris untuk tidak tampil dikejuaraan manapun selain inggris selama 5 tahun, Tentu saja hal ini membuat fans dari everton kesal. Namun, beberapa tahun belakangan ini Kedamaian antara fans everton dan Liverpool kembali seperti semula. Pada saat kebenaran dari tragedy Hillsborough terungkap banyak fans everton yang sangat respect akan hal itu. Kembali ke Derby Merseyside berikut ini adalah beberapa hasil pertandingan Derby Merseyside :

          Pada 1990-91,  Liverpool dan Everton bertemu diPiala FA saat di Anfield pada 17 Februari 1991. Pertandingan berakhir imbang tanpa gol, dan replay tiga hari kemudian berakhir imbang 4-4 ​​di Goodison Park, di mana Peter Beardsley mencetak dua gol. 1990-1991 Kenny Dalglish sebagai manajer Liverpool, mengundurkan diri dua hari setelah bermain imbang 4-4 ​​dengan Everton. Replay kedua berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk Everton pada tanggal 27 Februari, dan mengakhiri harapan ganda Liverpool.
          Musim 1991 Peter Beardsley pindah dari Liverpool ke Everton, diikuti oleh bek Gary Ablett, menyebabkan ketegangan dalam derby Merseyside.Pada tanggal 7 Desember 1992, Everton mengalahkan Liverpool 2-1 di Goodison Park dalam permainan di mana Peter Beardsley hanya menjadi orang kedua dalam sejarah yang mencetak gol untuk kedua klub di Liverpoolderby tersebut.
          Derby 1993-1994 di Anfield Liverpool mengalahkan Everton 2-1. peristiwa yang paling menonjol dari pertandingan ini adalah gol kemenangan oleh Robbie Fowler, yang ternyata 19 bulan berikutnya dan merupakan salah satu pemain muda paling menjanjikan di Inggris pada saat itu.
          derby pada tanggal 18 Oktober 1997, ketika Everton menang 2-0 di Goodison dengan kemenangan yang pada akhirnya menyelamatkan mereka dari degradasi (mereka hanya tinggal dengan memiliki selisih gol lebih besar dari Bolton Wanderers)
          Musim 2000-01 melihat salah satu derby yang paling menarik dari era Premier League. Liverpool menang 3-2 atas Everton di Goodison pada bulan April, dengan mencetak gol saat injury time oleh Gary McAllister . Gol yang penting ini membantu Liverpool lolos Liga Champions untuk pertama kalinya setelah sekian lama.
          Pada 2004-05, Everton finish di urutan keempat di liga dan Liverpool datang kelima - saat itu kota Liverpool berpesta, Liverpool juara Champions Eropa (meski diliga domestik diposisi 5),Everton memastikan langkah kekejuaraan Champions Eropa musim 2006 ( setelah finish diposisi 4 liga domestik ),para pecinta bola dikenalkan keganasan striker Everton Wayne rooney,sebelum akhirnya ditransfer ke Manchaster united.
          Pada 2007-08, pertemuan di Goodison Park diselimuti kontroversi ketika wasit Mark Clattenburg memberikan Liverpool penalti. Everton mendominasi permainan setelah tertinggal tetapi terkena pinalti lagi ketika Joleon Lescott menghadang Jamie Caragher dikotak terlarang. Kemenangan tersebut membantu mengamankan finish empat besar dan lolos ke Liga Champions untuk Liverpool.
          Pada musim 2008-09, Liverpool dan Everton bertemu empat kali, Liverpool memenangkan pertandingan Liga di Goodison Park 2-0. Everton nyaris lolos ke Liga Champions, sementara mereka maju ke final Piala FA di mana mereka dikalahkan oleh Chelsea.
          Ketika belah pihak bertemu di musim 2009-10, kedua klub sedang menderita awal bencana untuk musim ini. Liverpool meraih kemenangan 2-0 di Goodison Park dan 1-0 di Anfield. Sementara itu di musim 2010-2011 Liverpool sama sekali tidak bisa mengalahkan everton baik di anfield maupun goodison park. Di ggoodison park Lfc harus menyerah 2-0 berkat gol dari arteta dan tim cahill sementara di anfield Lfc harus puas dengan bermain imbang 2-2 gol diciptakan oleh raul meireles dan dirk kuyt lewat titik penalty.
          Pada musim 2011-12, Liverpool dan Everton bertemu tiga kali, dua kali di liga dan sekali di Piala FA, dengan Liverpool memenangkan semua tiga. Pertemuan pertama terjadi pada tanggal 1 Oktober 2011, dengan Liverpool menang 2-0 di liga di Goodison (gol oleh Andy Carroll dan Luis Suárez) melawan Everton . Pada tanggal 13 Maret 2012, Liverpool memenangkan pertandingan Anfield 3-0 setelah hat-trick oleh Steven Gerrard, yang menjadi pemain pertama yang mencetak hat-trick di derby sejak Ian Rush pada tahun 1982. Pertemuan ketiga Musim adalah Piala FA semi-final di Stadion Wembley pada tanggal 14 April. Everton memimpin melalui gol Nikica Jelavic di babak pertama. Liverpool menyamakan kedudukan melalui gol Luis Suárez pertengahan babak kedua, dan Andy Carroll mencetak gol kemenangan bagi Liverpool di menit ke-87
          Dimusim 2012-2013 kedua tim harus puas dengan berbagi poin 2 kali. Bermain 2-2 di goodison park dan 0-0 di Anfield stadium. Untuk musim 2013-2014 Derby akan di mulai di Goodison park pekan ini yaitu pada tanggal 23 November 2013. Fakta unik dari derby ini juga ialah Sejak tahun 2003 derby Merseyside selalu diadakan pertama di Goodison park lalu di Anfield.
          Tidak lengkap rasanya membicarakan Derby tanpa kita tau rekor rekor apa saja yang telah dihasilkan dari Derby Merseyside ini, Kita intip yukk
Total Kemenangan dan kekalah yang diraih kedua klub dalam 252 matches di berbagai ajang
Competition
Played
Liverpool
Draw
Everton
Liverpool
Goals
Everton
Goals
Football League Division One
146
55
43
48
203
181
Premier League
42
18
15
9
53
39
FA Cup
23
10
6
7
37
27
League Cup
4
2
1
1
2
1
Charity Shield
3
1
1
1
2
2
Screen Sport Super Cup
2
2
0
0
7
2
Totals
220
88
66
66
305
252


6 besar Topskorer sepanjang masa Derby Merseyside !!
1.     Ian Rush ( Liverpool fc ) dengan Total 25 goals
2.    Dixie Dean ( everton fc ) dengan total 19 goals
3.    Alex "Sandy" Young ( Everton Fc ) total 12 goals
4.    Harry Chambers ( Liverpool fc ) total 8 goals
5.    Jimmy Settle total  ( Everton fc ) 8 goals
6.    Steven Gerrard ( Liverpool fc ) total 8 goals

Rekor penampilan terbanyak di Derby Merseyside

Nation
Player
Club
Appearances
Years
Position
Description: Wales
Everton
41
1981–98
Goalkeeper
Description: Wales
Liverpool
36
1980–87 & 1988–96
Striker
Description: Zimbabwe
Liverpool
34
1980–94
Goalkeeper
Description: Scotland
Liverpool
33
1977–90
Defender
Description: Wales
Everton
32
1980–92
Defender

Nah Guys cukup sekian ya beberapa informasi yang bisa saya berikan tentang derby Merseyside, semoga bermanfaat #YNWA

Source :

Senin, 18 November 2013

!

Kamu tau, Aku tidak begitu mencintaimu sampai sampai aku ingin memilikimu. Tapi aku menyanyangimu sampai sampai aku ingin kamu menjadi seseorang yang lebih baik lagi dari sebelumnya. benar, aku hanya ingin kamu menjadi orang baik. aku tidak pernah bermimpi untuk selalu bersama kamu, aku hanya ingin kamu tidak tenggelam seperti dulu lagi. aku hanya ingin kamu bahagia, aku hanya ingin kamu merasa nyaman. tidak masalah jika kamu bahagia walaupun bukan aku yang disampingmu. Bahagia itu sederhana ketika kamu dapat mensyukuri semua yang telah Allah berikan padamu. Bersyukurlah jangan mengeluh, jika menghadapi kesulitan jangan tumpahkan semua itu kepada hal yang negatif tapi menghadaplah kepada penciptamu. Mohon bantuanNya..

Tugas Individu Tentang Penulisan ilmiah

1.  Perhatikan format daftar pustaka pada penulisan ilmiah (Scientific Research). Jelaskan dan berikan contoh untuk masing-masing jenis aturan yang digunakan dalam penulisan ilmiah, contohnya Sistem Harvard, Sistem Harvard Modified, Sistem Vancouver, Sistem Abjad, dan Sistem Nomor Urut.
Jawab :

·         Penulisan Daftar Pustaka Sistem Harvard (author-date style)

            Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Alamat Internet ditulis menggunakan huruf italic. Terdapat banyak varian dari sistem Harvard yang digunakan dalam berbagai jurnal di dunia.
Contoh :
Buller, H. and Hoggart, K. (1994a). 'New drugs for acute respiratory distress syndrome', New England Journal of Medicine, vol. 337, no. 6, pp. 435-439.
Buller, H. and Hoggart, K. (1994b). ‘The social integration of British home owners into French rural communities’, Journal of Rural Studies, 10, 2, 197–210.
Dower, M. (1977). ‘Planning aspects of second homes’, in J. T. Coppock (ed.), Second Homes: Curse or Blessing?, Oxford, Pergamon Press, pp.210–37.
Palmer, F. R. (1986). Mood and Modality, Cambridge, Cambridge University Press.
Grinspoon, L. & Bakalar, J.B. (1993). Marijuana: the forbidden medicine, Yale University Press, London
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
"Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”.
"Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith 1949, Bond et al. 1955, Jones dan Green 1963)."
"Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan pertumbuhan kacang-kacangan (Nguyen 1987), namun telah didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Washington 1999)."

·         Penulisan Daftar Pustaka Sistem Vancouver (author-number style)
            Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukannya dibandingkan dengan cara pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis seperti dalam sistem Harvard. Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan dibidang kedokteran dan kesehatan.
Contoh :
(1) Prabowo GJ and Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the forbidden medicine. London: Yale University Press; 1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural neurology and neuropsychology. 2nd ed. New York: McGraw-Hill; 1997.
(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20: 355-6.
(5) Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis [serial online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available from: URL: http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25, 1999.
(6) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah dan kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 1992. h. 1-42.
(7) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing terhadap sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan. Disertasi. Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. h. 8-21.
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
"Uraian tentang dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan oleh penulis dalam publikasi yang lain (1). Beberapa penulis lain juga telah membahas secara luas terkait dengan masalah sosial yang berkaitan dengan fenomena tersebut, terutama Lane (2,3) dan Lewis (4). Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat flu konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal (1,4,5) bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak (3,6).

Dua sumber bacaan berikut dapat digunakan untuk membantu penguasaan teknik penulisan:
Gunawan AW, Achmadi SS, Arianti L. 2004. Pedoman Penyajian Karya Ilmiah. Bogor: IPB Pr.


2. Kalian temukan dan deskripsikan ketentuan penulisan artikel ilmiah dalam publikasi jurnal ilmiah.

Jawab :

1.      Judul
                                    1Nama penulis pertama
                                    2Nama pen. ulis kedua ..
                        1Alamat penulis pertama (lengkap dgn email)
                        2Alamat penulis kedua (lengkap dgn email)
            Misal : Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
                                    (alamat instansi., bukan rumah) ..

2.      Abstrak (abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maksimum 250 kata).
3.      Pendahuluan : pendahuluan memuat latar belakang penelitian secararingkas dan padat, dan tujuan. Dukungan  teori  tidak  perlu  dimasukkan  pada  bagian  ini,  tetapi  penelitian  sejenis yang sudah dilakukan dapat dinyatakan.
4.      Metode Penelitian : etode penelitian merupakan prosedur dan teknik penelitian. Antara satu penelitian dengan  penelitian  yang  lain,  prosedur  dan  tekniknya akan  berbeda.  Kalau  tidak berbeda,  berarti  penelitian  itu  hanya  mengulang  penelitian  yang  sudah  ada sebelumnya.   Tapi  bukan  berarti  harus  berbeda  semuanya.  Untuk  penelitian  sosial misalnya, populasi penelitian mungkin saja sama, tapi teknik samplingnya berbeda, teknik  pengumpulan  datanya  berbeda,  analisis  datanya  berbeda,  dan  lain.lain. Mohon diuraikan dengan jelas, bukan hanya mengopi dari penelitian lain. Kalau mau disertakan  penelitian  yang  dilakukan  termasuk  ke  dalam  kategori  penelitian  yang mana, mohon diperhatikan dengan baik, jangan asal mengopi. Bagian ini bisa dibagi menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya.
5.      Pembahasan : bagian  ini  memuat  data  (dalam  bentuk  ringkas),  analisis  data  dan  interpretasi terhadap hasil. Pembahasan dilakukan dengan mengkaitkan studi empiris atau teori untuk interpretasi. Jika dilihat dari proporsi tulisan, bagian ini harusnya mengambil proporsi  terbanyak,  bisa  mencapai  50%  atau  lebih.  Bagian  ini  bisa  dibagi  menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya.
6.      Penutup : bagian ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulandan saran dapat dibuat dalam sub  bagian  yang  terpisah.   Kesimpulan  menjawab  tujuan,  bukan  mengulang  teori, berarti  menyatakan  hasil  penelitian  secara  ringkas  (tapi  bukan  ringkasan pembahasan).   Saran  merupakan  penelitian  lanjutan  yang  dirasa  masih  diperlukan untuk  penyempurnaan  hasil  penelitian  supaya  berdaya guna.   Penelitian  tentunya tidak selalu berdaya guna bagi masyarakat dalam satu kali penelitian, tapi merupakan rangkaian penelitian yang berkelanjutan.
7.      Daftar Pustaka : bagian  ini  hanya  memuat  referensi  yang  benar-benar  dirujuk;  dengan  demikian, referensi  yang  dimasukkan  pada  bagian  ini  akan  ditemukan  tertulis  pada  bagianbagian sebelumnya. Sistematika penulisannya adalah:

ü  Menurut abjad
ü  Tidak  perlu  dikelompokkan  berdasarkan  buku,  jurnal, koran,  ataupun berdasarkan tipe publikasi lainnya. 
ü  Sistematika penulisan untuk buku: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun publikasi.  Judul buku. Penerbit, kota.
ü  Sistematika penulisan untuk jurnal: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun publikasi. “Judul tulisan.”  nama jurnal. Volume, nomor. Penerbit, kota. 
ü  Sistematika  penulisan  untuk  skripsi/tesis/disertasi:  nama  penulis  (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun lulus.  Judul skripsi/tesis/disertasi. Penerbit, kota.
ü  Sistematika penulisan untuk artikel dari internet:  nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tanggal, bulan, dan tahun download.  Judul tulisan. Alamat situs.
ü  Sistematika penulian untuk artikel dalam koran/majalah: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tanggal, bulan dan tahun publikasi. “Judul tulisan.”  Nama koran.  Penerbit, kota.

Aturan Penulisan

- Tulisan merupakan hasil penelitian
- Tulisan ilmiah menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata asing dicari
padanannya dalam bahasa Indonesia baku, dan tidak perlu menyertakan
bahasa asingnya.
- Kalimat yang diambil dari tulisan ilmiah dalam bahasa asing diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia baku.
- Referensi menggunakan aturan author, date hanya mencantumkan nama
belakang penulis dan tahun tulisan (contoh: Kotler, 2000) dan mohon dicek
ulang dengan daftar pustaka (sangat membantu jika menggunakan fasilitas
bibliography yang ada di word processor)
- Tidak menggunakan catatan kaki
- Tulisan ilmiah dikirimkan dengan format:
o Ukuran kertas yang digunakan ukuran A4
o Panjang tulisan minimum 10 halaman
o Margin keliling 1” atau 3cm
o Spasi 1.5
o Dalam bentuk 1 kolom (standar, tidak perlu dibuat kolom)
o Huruf Times New Roman, ukuran 12
o Semua jenis rumus ditulis menggunakan Mathematical Equation (bagi
pengguna MS Word ada di bagian Insert => Equation), termasuk
pembagian/fraksi, Zigma, Akar, Matriks, Integral, Limit/Log,
Pangkat, dsb
o Semua jenis simbol menggunakan simbol standar yang ada di Word
Processor (bagi pengguna MS Word ada di bagian Insert => Symbol)
o Judul tabel dan gambar ditulis di tengah, title case, dengan jarak 1
spasi dari tabel atau gambarnya. Tulisan “Tabel” atau “Gambar”
dengan nomornya diletakkan satu baris sendiri. Judul tabel diletakkan
di atas tabel (sebelum tabel) dan judul gambar diletakkan di bawah
gambar (setelah gambar). Penulisan sumber tabel atau gambar
diletakkan di bawah tabel dan gambar (center pada gambar dan sejajar
tabel pada tabel dengan huruf 10 pt). Pada gambar, penulisan sumber
diletakkan setelah judul gambar dengan jarak 1 spasi. Tulisan dalam
tabel 10 pt.


3. Jelaskan, jika sumber informasi berupa buku atau majalah, data apa saja yang harus dicantumkan sesuai dengan cara yang berlaku?

Jawab :


·         Buku
Contoh dalam Daftar Acuan:

Keates, J.A. 1973. Cartographic Design and Production. London: Longmans.
Vanclay, F., and D. Bronstein. 1985. Environmental and social impact assessment. New
York: Wiley & Sons
McCafrey, R., Y.Bock, and J.Rais. 1990. Crustal deformation and oblique plate convergence
in Sumatera. Eos.Trans. 71: 637

Catatan: Dalam Daftar Acuan tidak diperkenankan memakai et al. artinya “et alii” artinya “dan lainlain”.
Semua nama penulis atau kontributor pada penulisan tersebut ditulis dalam Daftar Acuan, sesuai
aturan baku. Hanya dalam teks, dapat dipakai et al. jika penulis lebih dari dua orang, di belakang nama penulis pertama yang merupakan entry dalam Daftar Acuan.

Dalam teks mengacu pada contoh sumber informasi di atas ditulis sebagai berikut:

(Keates 1973)
(Vanclay & Bronstein 1985)
(McCafrey et al. 1990)

Perhatikan “et al.” ditulis selalu dengan huruf italic (miring) dan setelah “al” diikuti dengan titik,
karena ini kependekan dari “alii” (artinya: “and others”, “dan lain-lain”). “et” artinya “dan” atau dalam bahasa Inggeris “and” sehingga tidak diikuti dengan titik (bukan kependekan) Kalau para penulis adalah editor, bukan yang menulis sendiri, maka di tambah di belakang nama atau nama-namanya dengan singkatan ed. (artinya “editor”), contoh 1), atau dalam tanda kurung (contoh 2) sebelum menulis angka “tahun” penulisan. Dalam bahasa Inggeris dipakai Eds. jika editornya lebih dari satu orang. (Editors)

Kata ed atau eds ditulis dengan huruf miring
Contoh: White, A.T., P.Martosubroto, and M.S.M. Sadorra. eds. 1989. atau
White, A.T., P. Martosubroto, and M.S.M. Sadorra (eds). 1989.
·         Bab dari Buku atau salah satu topik dalam Prosiding

Contoh:

Rabben, E.L. 1990. Fundamentals of Photo Interpretation. Dalam: Manual of Photographic
Interpretation. Colwell, R. ed. Virginia: Americam Society of Photogrammetry. pp. 117-149

Artinya: Penulis mengacu kepada tulisan E.L.Rabben dalam Bab: Fundamentals of Photo Interpretation, yang merupakan salah satu Bab buku Manual of Photo Interpretation, yang di-edit oleh Colwell. Bab tersebut berada dari halaman 117 sampai dengan 149.


Contoh:
Bergin, A, and D. Lawrence. 1993. Aboriginal and Torres Strait Islander Interests in the Great
Barrier Reef Marine Park. In Proceeding turning the tide: Indigenous sea rights. Townville:
Northern Territory University Law School

Penjelasan: Penulis mengacu pada tulisan A.Bergen dan D.Lawrence yang berjudul “Aborigin and Torres Strait Islander Interest in the Great Barrier Marine Park”. Tulisan ini berada dalam satu Prosiding dari Konperensi International yang diorganisir oleh Northern University Law School dengan topik “Turning the Tide: Indigenous Sea Rights”, yang diterbitkan pada tahun 1993.

·         Majalah Terbitan Berkala
Majalah terbitan berkala memiliki identifikasi : Nama Majalah,, Volume (Isi) dan Nomor Urut untuk setiap Volume, dan keteraturan terbitan, seperti bulanan (monthly) dengan 12 nomor/volume, kuartalan (quarterly) dengan 4 nomor/volume dan dua-bulanan (bi-monthly) dengan 6 nomor/volume. Untuk sumber dari majalah, Volume, Nomor dan nomor halaman-halaman di mana tulisan itu dikutip, ditulis sebagai berikut:

Vol. XIX, Nomor 6, pp.245-249. Bagi majalah di mana nomor halaman berjalan dari awal volume (misalnya awal volume XIX No.1), maka nomor volume tidak ditulis lagi.

Misalnya Vol.XIX: 245-249
Nomor Volume dapat juga berupa nomor arab. Misalnya Vol.19: 245-249

Jika nomor halaman selalui dimulai pada setiap nomor dari tiap volume, maka nomor majalah perlu ditulis.

Misalnya: 10 (3): 24-28, artinya Volume 10, Nomor 3, halaman 24-28

Dalam Chicago style, nama kota tidak ditulis lagi bagi journal yang telah mendunia, karena para
ilmuan yang terkait telah mengetahuinya. Bagi journal yang tidak terkenal atau terkenal terbatas ,
maka nama kota ditulis sesudah nomor volume, nomor majalah dan halaman di mana informasi berada dengan tanda baca “titik“ kemudian nama kota, diakhiri dengan tanda baca “titik-dua” dan nama pernerbit dari majalah tersebut.

Contoh: 10 (3): 24-28. Jakarta: Ikatan Surveyor Indonesia

Dalam bibliografi internasional juga dibakukan penulisan akronim dari journal tersebut dan akronim baku ini dipakai dalam daftar acuan. Lihat contoh-contoh di bawah ini: 33 Contoh ini diambil dari Journal “Marine Geodesy” yang mensyaratkan Chicago Style dipakai untuk penulisan ilmiah dalam Chicago Style.

1. Currie, R.G. 1974. Solar cycle signal in surface air temperature. J.Geophys.Res. 79:567- 5600
2. Chen, G., and R.Ezraty. 1999. Variations of southern ocean sea level and its possible relation
with Antarctic sea ise. Int. J. Rem. Sens. 20(1): 31-47
3. Brwon, W., W.Munk, F.Snodgrass, H.Mofjeld, and B.Zetler. 1975. Mode bottom experiment.
J. Phys. Oceano. 5:75-85
4. Brigham, E.O. 1973. The fast Fourier transform. New York:Prentice-Hall
5. Bendat, J.S., and A.G.Piersol. 1986. Random Data: Analysis and measurement procedures (2nded. rev. and expanded). New York: John Wiley & Sons

Analisis dari daftar acuan tersebut di atas: 4
No. 1: J.Geophys.Res. adalah akronim baku dari Journal of Geophysical Research dan ditulis dengan huruf miring (italic). Volume di mana tulisan itu dimuat adalah volume 79 dengan nomor urut 567-5600. Judul tulisan ditulis denga huruf kecil kecuali kata awal dengan huruf besar.
No.2 : Ada 2 penulis dan kata “and” di awali dengan koma (ini dalam bahasa Inggeris) dalam bahasa Indonesia saya usul tanpa koma dulu. Int. J. Rem Sens. Adalaj akronim baku untuk International Journal on Remote Sensing. Antarctic pakai huruf besar karena ini nama diri dari kutub selatan. 20(1):31-47 berarti volume 20 nomor 1 dan halaman 31 s/d 47. Ini berlaku untuk majalah-majalah yang nomor urutnya selalui dimulai dengan halaman 1 setiap nomor dalam volume tersebut.
No.3: J.Phys. Oceano. adalah singkatan baku dari Journal of Physical Oceangography. Volume 5
nomor urut 75 s/d85
No.4: Kalau contoh no. 1, 2 dan 3 tidak tercantum nama kota dan nama penerbitnya karena journal journal ini telah tercatat dalam daftar journal-journal terakreditasi dan dicatat dalam bibliografi internasional.

Dalam contoh No.4 adalah untuk buku. Judul buku ditulis dengan huruf miring dan Fourier dimulai dengan huruf besar karena ini berasal dari nama orang. Contoh nama penerbit dan kota di mana buku diterbitkan ditulis dengan nama kota diikuti tanda baca titik-dua dan nama penerbit. Nama negara sudah tidak dicantumkan lagi karena Prentice Hall sudah dikenal secara internasional. Bagi Indonesia, di mana majalah nasional kita belum tercatat dalam bibliografi internasional, sebaiknya nama majalah ditulis secara lengkap. Juga ditulis nama kota di mana majalah dan buku yang dikutip tersebut diterbitkan

Contoh:
Pomeroy, R.S. 1995. Community-based and co-management institutions for sustainable
coastal fisheries management in Southeast Asia. Ocean & Coastal Management 27(3): 143-
162.

Dengan kata lain, makalah R.S.Pomeroy dengan judul “Community-based and co-management
institutions………..” berada dalam majalah Ocean & Coastal Management, Volume 27, No.3, dan berada pada halaman 143 – 162. Antara Management dan 27 (3) tidak diberi titik

Bock,Y., R. McCaffrey, J. Rais, and I. Murata. 1990. Geodetic studies of oblique plate
convergence in Sumatera. Eos Transaction 71: 857.

Keterangan: Eos Trans adalah akronim dari Earth Observation Systems Transaction, adalah publikasi berkala, Volume 71, halaman 857.



.
Sumber :
·         Panduan PKMI. http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7837/panduanPKMI.pdf. Diakses pada tanggal 18 November 2013 Pukul 17.27
·         http://edi_mp.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20476/Tata+Cara+Penulisan+Pustaka. Tata cara penulisan pustaka diakses pada tanggal 18 November 2013 pukul 16.35

http://pardede.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19064/Aturan+Penulisan+Artikel+Jurnal+Ilmiah+UG.pdf. Diakses pada hri rabu 20 november 2013 pukul 21.30