“Aku
dan Liverpool : Cahyani Nurul A”
Sejak kecil saya sudah sangat suka bermain sepakbola tapi sama sekali saya tidak suka menonton pertandingannya baik di tv maupun di stadion. Beranjak smp saya bertemu dengan berbagai macam orang, salah satu nya adalah Rezna dia penggemar berat Manchester United. Saya pun sedikit terpengaruh dan mulai menyukai tim asal kota Manchester tersebut. Pada awal awal ini saya hanya suka menonton pertandingan Man utd saja sementara yang lainnya tidak hehe. Tepatnya pada tahun 2006 terdapat pertandingan Liverpool vs Manchester United, saat itu saya bingung memilih yang mana dikarenakan saya sangat menyukai warna merah dan entah kenapa saya mulai tertarik kepada Liverpool sejak melihat mereka bermain mengenakan jersey home merahnya. Akhirnya Liverpool pun tumbang di tangan setan merah 0-1 saya lupa siapa yang mencetak gol pada waktu itu hehe maklum saja saya belum bisa mengenali semua pemain Man.utd. lalu pada laga semifinal UCL 2006/2007 ketika Ac Milan menjamu Man Utd di Sansiro saat itu Man utd kalah telat 3-0 tanpa balas hm pada saat itulah saya mulai merasa tidak suka lagi terhadap MU. Lalu karena saya sudah mulai tertarik menonton sepakbola saya pun iseng menonton final Liverpool vs Ac Milan di Athens, saya sangat kagum pada fans The Reds kala itu yang walaupun Liverpool tertinggal oleh 2 gol Milan yang di ciptakan oleh Fillipo Inzhagi namun para Kopites tidak lelah mendukung tim yang sangat disayanginya. Pada akhirnya laga itu pun dimenangkan oleh Ac Milan dengan skor 2-1, Dirk Kuyt mencetak gol penghibur untuk Lfc. Ini merupakan match yang ga akan pernah saya lupakan karena di momentum inilah sebenarnya saya fix benar benar menyukai klub sekota everton. Lalu saya pun mulai mencari pengetahuan tentang Liverpool lewat internet tentunya dan saya menemukan fakta yang sangat mencengangkan dan bisa dibilang fantastis, apalagi kalau bukan The Miracle Of Istanbul, yaitu sebuah laga final terhebat sepanjang sejarah yang mempertemukan Ac Milan vs Liverpool di Istanbul, Turki musim 2004/2005. Ac Milan yang pada saat itu sedang Berjaya jaya nya di bawah arahan Carlo Ancelloti memang sangat di unggulkan dalam memenagkan gelar prestisius ini wajar saja dengan materi pemain Milan yang penuh dengan kelas dunia seperti hernan crespo, kaka, Shevchenko, dida dll sedangkan Liverpool hanya di huni oleh sedikit pemain bintang dan baru ditinggalkan oleh bintangnya Micheal Owen ke Real Madrid dan di bawah arahan pelatih baru mereka yang baru menjabat di tahun 2004, Rafael Benitez. Panjang ceritanya jika saya harus menjelaskan dari menit ke menit hehe intinya di babak pertama Liverpool tertinggal 3-0 oleh Ac Milan semua pihak sudah sangat yakin jika Milan lah yang jadi juaranya namun semua itu berubah disaat babak kedua, dimulai dari gol sang kapten Steven Gerrard lewat sundulannya menjebol gawang nelson dida. Lalu smicer pun melesatkan bola dan mengubah papan skor menjadi 3-2 lalu pada saat Liverpool mendapatkan sebuah pinalti dan xabi Alonso yang mengeksekusi penalty tersebut berhasil menyelesaikan tugasnya tersebut walaupun sebelumnya bola berhasil ditepis oleh dida namun Alonso berhasil menguasi biolla ribbon itu dan mengkonversinya menjadi sebuah gol. Final ini pun pada akhirnya harus diselesaikan lewat adu pinalti, dan akhirnya Liverpool berhasil memenagkan pertandingan tersebut setelah shevcenkho gagal melakukan tugasnya.
Bukannya tanpa halangan, tapi pada saat saya melanjutkan ke janjang SMA nilai
saya turun drastic dan orangtua saya pun berpikir nilai saya turun itu karena
terlalu banyak menonton bola. Akhirnya mereka berkata “Gausah nonton Liverpool
lagi kalau nilai masih jelek”. Cukup mengagetkan memang dan saya tidak bisa
mngabaikan ucapan dari orangtua saya itu. Semenjak itu saya berusaha keras dan
belajar serajin mungkin untuk mendapatkan nilai yang baik. Setiap UCL saya
selalu bangun pukul 02.00 dan jika orangtua saya bertanya kenapa bangun sepagi
itu, saya akan menjawab jika saya bangun untuk belajar dan mau sahur untuk
puasa sunat ( padahal itu Cuma alibi aja supaya saya bisa nonton Liverpool
tanpa kena marah ). Dan alhamdulillah akhirnya nilai saya membaik dan saya
masuk 10 besar dikelas J masuk ke jenjang dua pun prestasi saya
semakin membaik dengan meraih rangking 1 dikelas dan semakin kesini prestasi
saya semakin membaik. Ditahun 2013 Liverpool berkesempatan mengunjungi
Indonesia dalam rangkaian tour asianya. Tentu saja saat itu saya sangat senang
bukan kepalang, ya walaupun harus mengumpulkan uang terlebih dahulu untuk
membeli tiketnya tapi saya berhasil membeli tiket itu pada saat hari pertama
pembukaan penjualan tiket di senayan city hehe. Lalu di halim perdana kusumu
saya bersama rekan rekan kopites lainnya menyambut Liverpool dengan sangat
meriah sampe sampe saya jatuh akibat mengejar bis yang ditumpangi para punggawa
Liverpool itu .Tanggal 20 juli 2013 pun menjadi hari yang tidak akan pernah
saya lupankan dalm hiduuppp disaat itu saya benar benar melihat mereka bermain
melihat Liverpool bermain di depan mata saya, saya melihat bagaimana karisma
dari pemain idola saya, Steven Gerrard. Wah benar benar saya sangat senang kala
itu!!! Dan saya sangat berharap Liverpool akan sering mengunjungi Indonesia dan
menyapa para fans setianya disini J.
Di tahun 2013 itu juga untuk pertama kalinya saya menjadi seorang admin di
salah satu FP Liverpool. Menurut saya itu adalah salah satu cara untuk
memberikan sedikit kontribusi saya kepada Liverpool, dengan memberikan
informasi infromasi kepada kopites di seluruh Indonesia dan saya sangat senang
melakukan ini J. Bagi saya
sendiri Liverpool bukan hanya sebuah klub sepakbola yang harus didukung saja
dan bisa memberikan kepuasan pada saya tapi lebih dari itu Liverpool telah
menjelma menjadi sesuatu yang sangat berharga dalam hidup, ya Liverpool sebagai
penyemangat, pendorong, dan insyaallah saya akan menggunakan rasa cinta saya
terhadap Liverpool dijalan yang benar.
Jika berbicara mengenai Liverpool saat ini, saya rasa Liverpool sedikit demi
sedikit telah kembali ke perfoma yang seharusnya. Sempat terpuruk setelah musim
2008/2009 Liverpool yang sekarang di bawah asuhan Brendan Rodgers mulai
terbangun dari tidurnya. Sudah bebrapa musim ini Liverpool tidak masuk ke zona
liga champions memang sangat disayangkan tapi melihat perfoma Liverpool yang
sekarang saya yakin Liverpool bisa kembali ke zona Champions league dan ada
kemungkinan Liverpool bisa meraih gelar Premier League untuk yang ke 19
mengingat saat ini Liverpool hanya berselisih 4 poin dengan pemuncak klasemen,
Chelsea. Para materi pemain pun sudah cukup walaupun terdapat beberapa pemain
inti yang cedera, dan beberapa pemain muda yang sedang dipinjamkan untuk mengasah
pengalaman mereka.