Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Jenis dan macam
pengangguran
Berdasarkan jam kerja
·
Berdasarkan
jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
a. Pengangguran Terselubung
b. Setengah Menganggur (Under
Unemployment)
c. Pengangguran Terbuka (Open
Unemployment)
d. Berdasarkan penyebab terjadinya
·
Berdasarkan
penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
Pengangguran friksional (frictional
unemployment)
Pengangguran konjungtural (cycle
unemployment)
Pengangguran struktural (structural
unemployment)
Pengangguran musiman (seasonal
Unemployment)
Pengangguran siklikal
Pengangguran teknologi
Pengangguran siklus
Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan
yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung
dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang
dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan
penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya
tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga
dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan
keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu
tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga
mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah
menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti
Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana
pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan
oleh lebih banyak orang.
Akibat pengangguran
·
Bagi
perekonomian negara
a. Penurunan pendapatan perkapita.
b. Penurunan pendapatan pemerintah yang
berasal dari sektor pajak.
c. Meningkatnya biaya sosial yang harus
dikeluarkan oleh pemerintah.
·
Bagi
masyarakat
a. Pengangguran merupakan beban
psikologis dan psikis.
b. Pengangguran dapat menghilangkan
keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
c. Pengangguran akan menimbulkan
ketidakstabilan sosial dan politik.
Inflasi
Inflasi adalah suatu peristiwa ekonomi ketika harga barang
barang umum naik secara bersamaan dan terus menerus. Inflasi juga menunjukan
gejala menurunnya nilai uang rupiah terhadap barang dan jasa.
Menurut penyebabnya, jenis jenis inflasi dapat dibedakan
menjadi ;
1) Inflasi tarikan permintaan ( demand
full inflation )
2) Inflasi dorongan biaya ( cost push
inflation )
3) Inflasi campuran ( mixed inflation )
Dampak inflasi
ü Meningkatkan kesenjangan ekonomi
ü Mengurangi daya saing barang export karena
harganya mahal
ü Meningkatkan kegiatan spekulatif
ü Menurunkan daya beli masyarakat
ü Menimbulkan ketidakpastian ekonomi
ü Mengurangi tingkat investasi
Masalah Pengangguran dan Inflasi
Ada empat faktor yang menentukan tingkat inflasi. Pertama,
uang yang beredar baik uang tunai maupun giro. Kedua, perbandingan antara
sektor moneter dan fisik barang yang tersedia. Ketiga, tingkat suku bunga bank juga
ikut mempengaruhi laju inflasi. Suku bunga di Indonesia termasuk lebih tinggi
dibandingkan negara di kawasan Asia. Keempat, tingkat inflasi ditentukan faktor
fisik prasarana. Melonjaknya inflasipun karena dipicu oleh kebijakan pemerintah
yang menarik subisidi sehingga harga listrik dan BBM meningkat. Kenaikan BBM
tersebut cukup memberatkan masyarakat lapisan bawah karena dapat menimbulkan
multiplier effect, mendorong kenaikan harga jenis barang lainnya yang dalam
proses produksi maupun distribusinya menggunakan BBM.
Tingginya angka inflasi selanjutnya akan menurunkan daya beli
masyarakat. Untuk bisa bertahan pada tingkat daya beli seperti sebelumnya, para
pekerja harus mendapatkan gaji paling tidak sebesar tingkat inflasi. Kalau
tidak, rakyat tidak lagi mampu membeli barang-barang yang diproduksi. Jika
barang-barang yang diproduksi tidak ada yang membeli maka akan banyak
perusahaan yang berkurang keuntungannya. Jika keuntungan perusahaan berkurang
maka perusahaan akan berusaha untuk mereduksi cost sebagai konsekuensi atas
berkurangnya keuntungan perusahaan. Hal inilah yang akan mendorong perusahaan
untuk mengurangi jumlah pekerja/buruhnya dengan mem-PHK para buruh. Salah satu
dari jalan keluar dari krisis ini adalah menstabilkan rupiah. Membaiknya nilai tukar
rupiah tidak hanya tergantung kepada money suplly dari IMF, tetapi juga
investor asing (global investment society) mengalirkan modalnya masuk ke
Indonesia (capital inflow). Karena hal inilah maka pengendalian laju inflasi
adalah penting dalam rangka mengendalikan angka pengangguran.
Sumber :
Buku detik detik ujian nasional ekonomi
wah, artikelnya bagus dan sgt bermanfaat gan mksih nih atas infonya dan sukses :)
BalasHapuspenerjemah bahasa jerman
penerjemah bahasa belanda