Liverpool Fc

Kamis, 31 Mei 2012

Masalah Pokok Perekonomian Indonesia


Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Jenis dan macam pengangguran
Berdasarkan jam kerja
·         Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:

a.      Pengangguran Terselubung
b.      Setengah Menganggur (Under Unemployment)
c.       Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
d.      Berdasarkan penyebab terjadinya
·         Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran siklikal
Pengangguran teknologi
Pengangguran siklus
Penyebab Pengangguran

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Akibat pengangguran

·         Bagi perekonomian negara
a.      Penurunan pendapatan perkapita.
b.      Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
c.       Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
·         Bagi masyarakat
a.      Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
b.      Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
c.       Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.

Inflasi
Inflasi adalah suatu peristiwa ekonomi ketika harga barang barang umum naik secara bersamaan dan terus menerus. Inflasi juga menunjukan gejala menurunnya nilai uang rupiah terhadap barang dan jasa.
Menurut penyebabnya, jenis jenis inflasi dapat dibedakan menjadi ;
1)      Inflasi tarikan permintaan ( demand full inflation )
2)      Inflasi dorongan biaya ( cost push inflation )
3)      Inflasi campuran ( mixed inflation )

Dampak inflasi
ü  Meningkatkan kesenjangan ekonomi
ü  Mengurangi daya saing barang export karena harganya mahal
ü  Meningkatkan kegiatan spekulatif
ü  Menurunkan daya beli masyarakat
ü  Menimbulkan ketidakpastian ekonomi
ü  Mengurangi tingkat investasi

Masalah Pengangguran dan Inflasi
Ada empat faktor yang menentukan tingkat inflasi. Pertama, uang yang beredar baik uang tunai maupun giro. Kedua, perbandingan antara sektor moneter dan fisik barang yang tersedia. Ketiga, tingkat suku bunga bank juga ikut mempengaruhi laju inflasi. Suku bunga di Indonesia termasuk lebih tinggi dibandingkan negara di kawasan Asia. Keempat, tingkat inflasi ditentukan faktor fisik prasarana. Melonjaknya inflasipun karena dipicu oleh kebijakan pemerintah yang menarik subisidi sehingga harga listrik dan BBM meningkat. Kenaikan BBM tersebut cukup memberatkan masyarakat lapisan bawah karena dapat menimbulkan multiplier effect, mendorong kenaikan harga jenis barang lainnya yang dalam proses produksi maupun distribusinya menggunakan BBM.

Tingginya angka inflasi selanjutnya akan menurunkan daya beli masyarakat. Untuk bisa bertahan pada tingkat daya beli seperti sebelumnya, para pekerja harus mendapatkan gaji paling tidak sebesar tingkat inflasi. Kalau tidak, rakyat tidak lagi mampu membeli barang-barang yang diproduksi. Jika barang-barang yang diproduksi tidak ada yang membeli maka akan banyak perusahaan yang berkurang keuntungannya. Jika keuntungan perusahaan berkurang maka perusahaan akan berusaha untuk mereduksi cost sebagai konsekuensi atas berkurangnya keuntungan perusahaan. Hal inilah yang akan mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah pekerja/buruhnya dengan mem-PHK para buruh. Salah satu dari jalan keluar dari krisis ini adalah menstabilkan rupiah. Membaiknya nilai tukar rupiah tidak hanya tergantung kepada money suplly dari IMF, tetapi juga investor asing (global investment society) mengalirkan modalnya masuk ke Indonesia (capital inflow). Karena hal inilah maka pengendalian laju inflasi adalah penting dalam rangka mengendalikan angka pengangguran.
Sumber :
Buku detik detik ujian nasional ekonomi


1 komentar: