Liverpool Fc

Minggu, 07 Desember 2014

CERPEN ETIKA PROFESI

26 tahun membela Liverpool akhirnya pada tanggal 2 januari 2015 Steven Gerrard memutuskan hengkang dari klub Merseyside. Lalu sampailah pada sebuah perbincangan hangat diantara 2 teman lama..
“Stevie, apakah kau yakin akan keluar?” Tanya Xabi.
“Ya, aku keluar. Tentunya ini keputusan yang sangat berat bagiku, akhirnya aku merasakan apa yang kau rasakan dulu buddy!” jawab Gerrard.
Keduanya pun terhanyut dalam kenangan dimasa lalu, dimasa mereka bermain sepakbola bersama, saling membagi umpan, dan bekerja sama dalam sebuah tim yang sama.
“sudahlah, kita memang hanya pemain dan bukan “penguasa” disini, jadi kita tidak bisa melakukan apapun jika itu yang mereka inginkan.” Imbuh xabi
“ya aku tau itu, hanya saja aku sedikit kecewa pada pihak manajemen. Mereka hanya melakukan apa yang diperintahkan “bos besar” pada mereka.” Gerrard menjawab dengan rasa kecewa terpampang jelas diwajah nya.
“ketika kau pergi dulu, aku tak habis pikir hanya karena pemilik klub menginginkan dana segar mereka begitu saja melepas mu ke tim lain, tapi ketika mereka telah melepas mu mereka sama sekali tidak memberikan dana itu pada tim, yah kau mungkin sudah tau dana itu menghilang kemana.” Lanjut Gerrard
Xabi Alonso merupakan ex pemain Liverpool yang sangat berpengaruh saat masih berseragam Liverpool. Namun sayang pada tahun 2009 Liverpool melepas salah satu “pemain kunci” nya tersebut ke tim asal negeri matador, Real Madrid.
“dulu aku telah berbicara pada manajemen, tapi sudah dapat ditebak mereka hanya mendengarkan pemilik klub, karena mereka tak ingin disingkirkan oleh para “bos besar” itu. Bukankah seharusnya pihak manajemen itu menjembatani pemain dan “para bos” itu? Ah shit, mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri.” timpa Xabi
“namun untunglah nasib mu tidak seburuk yang di alami oleh frank capt, kau tau dia jadi bahan cibiran ketika berkostum city, para fans Chelsea sangat mencintainya dan ketika ia pergi lalu tiba tiba mereka mendengar bahwa frank akan bermain untuk city, sungguh ironi bukan?” lanjut xabi.
Sambil memakan sepotong gorengan, sang kapten pun menjawab, “Ya sungguh kasihan sekali dia, kukira Newyork redbulls  memang telah bersengkongkol dengan city tentang frank. sebagaimana yang kita tau tentang peraturan financial play, city sepertinya tidak ingin mengambil resiko terkena sanksi oleh UEFA.”
“kau benar” sahut xabi sambil memakan pisang goreng yang telah di sajikan oleh Cahyani Nurul .
“yang jelas ini hanya trik kotor yang digunakan oleh para pemegang saham itu untuk mengusirku keluar dari rumah ku sendiri. Aku tidak tau harus berbicara apa terhadap para kopites”. Jawab gerrad kembali murung
“Semua akan membaik, aku yakin para fans akan mengetahui apa yang telah terjadi sebenarnya padamu, padaku, dan pada pemain pemain lain yang sangat mencintai klub kebanggaan kita ini.”imbuh xabi
Mereka berdua pun melanjutkan obrolah mereka tentang kenangan kenangan dimasa lalu ditemani oleh bandrek dan pisang goreng serta beberapa gorengan yang dibeli dari Indonesia.
-SELESAI-
Analisis : Benturan kepentingan yang terjadi dalam cerpen ini adalah hal yang umum yang sering terjadi dalam dunia sepakbola yang sekarang ini dijadikan lahan bisnis yang sangat menguntungkan oleh beberapa pihak.
*note : Cerpen ini hanya karangan belaka, jika terjadi kemiripan cerita atau kesamaan alur maka itu hanyalah sebuah ketidaksengajaan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar